Aku, Cinta dan Rutinitas


Aku sedang duduk dan memikirkan segala hal. Sepertinya isi di kepala ini memutar-mutar dan saling bertabrakan, mungkin karena terlalu padat merayap seperti alun-alun selatan Yogyakarta waktu malam Minggu. Semua yang ada di kepala itu, tidak tahu kenapa bisa turun ke bagian yang paling rapuh di tubuh ini. Tempat dimana kita bisa merasakan segala sesuatu dengan sangat tajam daripada lidah. Bagian tubuh yang paling peka, walaupun kadang tidak berlaku saat bertemu bidadari.

Pembukaannya sedikit ngaco, ya?! Biarin, ah! Lanjut aja!

Sudah sangat lama sejak tulisan saya yang terakhir di blog ini yang tidak jelas itu. Kali ini saya menulis ini, karena saya merasa saya ingin dan perlu untuk menulis. Tidak tahu juga apa jadinya nanti tulisan ini, tapi ini adalah curahan dari yang saya rasakan. Bisa dibilang curhat, tapi, ya, terserah, deh!

Rutinitas, itu mungkin bisa jadi kawan yang menyenangkan, tapi sekaligus juga bisa jadi musuh yang paling kejam. Apalagi kalau sampai terjebak ke dalam rutinitas. Bingung, kan? Sama. Maksud saya mungkin rutinitas yang menjebak ini adalah keadaan dimana kita sudah merasa lelah, apalagi beban yang harus kita angkat itu semakin berat. Malah kadang bisa kehilangan jati diri, emmm... ini yang bahaya. Jangan sampai, deh!

Di saat-saat seperti itu biasanya timbul pertanyaan, apakah sudah benar jalan yang kita ambil? Apakah memang benar-benar ini yang kita inginkan? Malah sampai-sampai kita memilih untuk diam dan tidak melakukan sesuatu yang beresiko, atau bisa dibilang "main aman".

Bentar, sepertinya saya mulai melenceng dari apa yang sebenarnya ingin saya tulis. Hmmm... tunggu ya!

Nah, nih, udah ketemu lagi. Lanjut!

Jadi, sebelum saya nulis tulisan ini, saya baru saja selesai menonton sebuah film yang berjudul "Single", dan iya, film-nya Raditya Dika, siapa yang tidak kenal dia? Anyway, dari film itu saya sadar sepertinya saya ini orangnya baper-an. Saya kira film ini hanya sekedar film drama komedi biasa yang bisa bikin tertawa atau paling tidak senyum-senyum sedikit. Tapi ternyata ceritanya memang membuat kita, atau saya khususnya, berpikir tentang hal yang mungkin sepele atau klise. Tapi itu yang membuat hati saya bergejolak, sehingga saya menulis tulisan ini. Kalau kalian, siapa pun yang baca tulisan ini dan belum menonton film Single, saya sarankan untuk menontonya terlebih dahulu. Bukan promosi, tapi mungkin supaya bisa mengerti apa maksud tulisan saya ini.

Ebi, nama yang aneh untuk seorang pria. Lebih seperti nama makanan, kurang macho.

Anyway, si Ebi tadi, di akhir film tersebut, bercerita tentang pengalaman yang paling bahagia yang dia lewati di film tersebut. Saya suka dengan kata-kata tersebut, dan itu membuat saya belajar sesuatu.

Saat kita mungkin terjebak dalam sebuah rutinitas, kita harus melihat lagi ke dalam diri kita dan jujur dengan diri kita sendiri (terkadang, eh, seringkali ini menjadi sangat sulit), apakah rutinitas itu membuat kita bahagia, atau kita melakukannya dengan terpaksa? Dan, apakah kita memang cocok dengan itu?

Tapi kalau semua pertanyaan di atas itu jawabannya "tidak", apa yang harus kita lakukan?

Saya sempat terhenti saat menulis kalimat pertanyaan di atas ini. Tapi akhirnya saya mempunyai jawabannya. Jawaban yang sebenarnya kita semua tahu.

Apapun yang kita lakukan, pastikan kamu melakukannya tanpa terpaksa, dan pastinya harus jujur. Jujur pada diri sendiri, jujur pada orang atau keadaan yang kita hadapi. Tentunya, kita harus yakin dengan tindakan yang kita pilih.

Yup, mungkin itu yang bisa saya tuliskan, mungkin tidak ada kesimpulan dan memang mungkin sulit untuk melakukannya dan bukan berarti saya juga sudah melakukannya. Tapi, semua memang dimulai dari diri kita sendiri. Kita diberikan kehendak bebas, dan gunakanlah sebaik-baiknya. Karena kembali lagi, keputusan kita sendiri yang akan menentukan jalan cerita kita.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini, dan jika kamu merasa sia-sia membaca tulisan ini sampai akhir, saya minta maaf. Ya, saya harap, sih, tulisan ini bisa berguna. Tinggalkan komentar di bawah tulisan ini tentang pendapat kamu, atau apa saja tentang tulisan ini. Sampai jumpa! :)

Komentar